Wednesday, October 1, 2014

Logo Kwartir Daerah Maluku Utara
Logo Kwarda Maluku Utara
KWARDA GERAKAN PRAMUKA MALUKU UTARA
Jln. Rambutan No. 194
Kelurahan Makasar Barat, lingkungan Ngidi,
Ternate 97724
Tlp (0921) 25261 Fax 25261, 21241

Kwarda Maluku Utara adalah kwada ke - 27 dari 33 Kwarda di Indonesia, sebelum menjadi Kwarda 27 maluku Utara dulunya adalah Kwarcab 25 Kwarda Maluku tapi setelah Kab. Maluku utara dimekarkan menjadi Propinsi ke 27 maka dengan sendirinya jg kwarcab maluku Utara harus mengikuti hal tersebut dan berubah menjadi Kwarda 27 Maluku Utara pada tahun 1999 dengan Logo seperti diatas.sumber http://scouthibualamo.blogspot.com/
Logo Kwartir Daerah Provinsi DI. Nanggroe aceh Darussalam
Logo Kwarda Aceh, Lambang Kwarda Aceh, Logo  cdr Kwarda Aceh, logo vector Kwarda Aceh, arti lambang Kwarda Aceh, gambar Kwarda Aceh, download logo Kwarda Aceh, gambar Logo Kwarda Aceh, vektor logo Kwarda Aceh gratis
Logo Kwarda Aceh

Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam hampir berusia 48 tahun. berdirinya kwartir daerah Gerakan Pramuka Aceh secara resmi pada tanggal 18 Agustus 1961. Hal ini berarti berdirinya Kwartir Daerah Aceh tak lama setelah lahirnya Gerakan Pramuka dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 238 tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961.
Dalam kurun waktu tersebut Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam telah dipimpin oleh 12 orang ketua.
1.MAYOR ISHAK PAKEH1961 – 1962
2.ABDULLAH AMIN1962 – 1963
3.PUTEH MAUNY1963 – 1965
4.LETKOL. USMAN NYA’ GADE1965 – 1967
5.DRS. SAID M. IDRUS1967 – 1968
6.LETKOL. A. H. MAHDANI1968 – 1974
7.LETKOL. T. UBIT1974 – 1979
8.BRIGJEN. R.A. SALEH1979 – 1983
9.BRIGJEN. NANA NARUNDANA1983 – 1985
10.KOLONEL GASYIM AMAN1985 – 1987
11.MAYJEN. H.T. DJOHAN1987 – 2001
12.IR. H. AZWAR ABUBAKAR, MM2001 – 2007
13.MUHAMMAD NAZAR, S.AG2007-sekarang
Berpindah-Pindah KantorKwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam hingga sampai saat ini telah mengalami 3 (tiga) kali perpindahan kantor. Sejak tahun 1965 sampai dengan tahun 1989 Kwartir Daerah pertama sekali berkantor di Jalan W.R. Supratman no. 31-32 Peunayong Banda Aceh. Bangunan tersebut berupa pertokoan dua pintu berlantai dua yang diperoleh dari hibah dari Pepelrada Daerah Istimewa Aceh.
Bangunan kantor tersebut dirasakan kurang layak karena berada di pusat pertokoan dan perdagangan yang ramai dengan aktifitas transaksi dagang dan hiruk pikuknya arus lalu lintas berbagai macam kendaraan.
pada tahun 1989 kwartir daerah berkantor di bekas kantor musik Kodam I Iskandar Muda yang telah dilikuidasi ke Kodam Ii Bukit Barisan di Jalan Nyak Adam Kamil I Neusu Jaya Banda Aceh dengan status hak pakai. Bangunan kantor tersebut hanya terdiri dari 1 (satu) ruangan ketua, 1 (satu) ruangan staf dan 1 (satu) aula.
Pada tahun 1996 ketua Kwartir Daerah Brigjen H.T. Djohan, merintis usaha untuk mendirikan gedung Pramuka yang representatif. Gedung tersebut direncanakan berdiri di atas tanah milik Pemerintah Kota Banda Aceh yang terletak di Jalan Nyak Adam Kamil I Neusu Jaya Banda Aceh.
Untuk mewujudkan maksud tersebut dibentuklah panitia pelaksana pembangunan kantor Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Aceh dengan surat keputusan ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Aceh nomor : 027 tahun 1996 tanggal 1 oktober 1996. Panitia pembangunan kantor Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Aceh diketuai oleh Drs. M. Sahib Husainy (Waka I Kwarda Aceh).
Gedung tersebut direncanakan berlantai dua. luas bangunan lantai satu 84, 5 m2, lantai dua  187,5 m2. luas keseluruhannya 272 m2. peletakan batu pertama dilakukan oleh Ketua Kwartir Nasional Letjen (purn) H. Himawan soetanto bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan peringatan hari jadi pramuka ke – 35 tingkat Provinsi Daerah Istimewa Aceh di bumi perkemahan pramuka Krueng Jrue, Indrapuri – Aceh Besar.
Biaya pembangunan gedung tersebut diperoleh dari bantuan instansi pemerintah dan perusahaan swasta yang ada di Aceh. pada saat pembangunan gedung baru dalam proses pengerjaaan, di tahun 1999 digagaskan ide untuk menghidupkan kembali kodam Iskandar Muda guna mengantisipasi gangguan keamanan yang semakin meningkat di Aceh.
Berbagai persiapan dilakukan, termasuk akan memfungsikan kembali kantor sikdam, padahal pada saat itu gedung Kwartir Daerah belum selesai dibangun. namun keinginan menghidupkan kembali Kodam Iskanda Muda ternyata ditentang, tertutama oleh kalangan mahasiswa. penolakan tersebut memupus gagasan menghidupkan kembali kodam Iskandar Muda.
Kegagalan pembentukan kembali kodam iskandar muda berarti memberi kesempatan kepada kwartir daerah untuk terus menempati bangunan tersebut sampai bangunan baru selesai dikerjakan.


Gedung Baru
Pada bulan agustus 2000 Kwartir Daerah mulai menempati gedung baru. Gedung tersebut telah rampung dikerjakan namun belum selesai 100%. Selain belum memiliki pagar, gedung baru tersebut masih belum dicat dan masih berhalamankan tanah. Pekerjaan pengecatan dilakukan secara swakelola. para andalan bahu membahu menyelesaikan 

cat
 bangunan baru tersebut.
Pada hari sabtu tanggal 23 september 2000 bangunan baru tersebut diresmikan oleh Gubernur Daerah Istimewa Aceh H. Ramli Ridwan, SH dalam rangkaian peringatan hari jadi Pramuka ke – 39 tingkat Propinsi Daerah Istimewa Aceh.
MUSHALLA WAQAF
Gedung Kwartir Daerah yang baru ternyata belum memiliki mushalla. Ketua Kwartir Daerah Mayjen H.T. Djohan mewaqafkan sebuah bangunan mushalla yang kemudian diberi nama Mushala Al-Ihklas.
Mushala tersebut diresmikan penggunaannya oleh Ketua Kwatir Daerah pada hari Kamis tanggal 1 Februari 2001. Mushala yang terletak di dibelakang gedung Kwartir Daerah memiliki luas 5 x 6 m. Di samping mushalla tersebut atas inisiatif Ketua Kwartir Daerah ditanami dengan pohon mangga dan nangka. Namun sebelum pohon nangka dan mangga tersebut tersebut sempat berbuah, Ka. Kwarda H.T. Djohan telah tiada.


KEPENGURUSAN KWARDA KINI
Pengurus Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam pada periode ini adalah produk Musyawarah Daerah – VII pada tanggal 26 – 29  Agustus 2001. Pengurus berjumlah 53 orang, dari komposisi pengurus tersebut 12 orang putri dan 41 orang putra.
Pembentukan pengurus tersebut berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor : 428/266/2001 tanggal 13 September 2001 tentang Pembentukan Pengurus Kwartir Daerah dan Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam Masa Bakti 2001 – 2006 dan Surat Keputusan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 114 Tahun 2001 tanggal 4 Oktober 2001 tentang Susunan Pengurus Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam Masa Bakti 2001 – 2006.

DINAMIKA KEPENGURUSAN DKD
Dewan Kerja Daerah Pramuka Penegak/Pandega Nanggroe Aceh Darussalam Masa Bakti 2001 – 2006 adalah hasil Musppanitera Daerah – VII pada tanggal dan tahun yang sama dengan menyelenggaraan Musda – VII. Musppanitera – VII tersebut memilih ketua secara votting.
Dari hasil votting terpilih Sofyati Alfyana, SH dari Dewan Kerja Cabang Kota Sabang sebagai Ketua terpilih. Susunan Pengurus Dewan Kerja Pramuka Penegak/Pandega Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam Masa Bakti 2001 – 2006 ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam Nomor : 012 Tahun 2002 tanggal 15 Mei 2002.
Dalam perjalanannya kepengurusan Dewan Kerja Daerah  sampai saat ini mengalami pergantian ketua sebanyak 3 (tiga) kali. Baru beberapa bulan berjalan karena adanya pengurus yang mengundurkan diri, dikeluarkanlah Surat Keputusan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 030 Tahun 2002 tanggal 14 Oktober 2002 tentang Penyempurnaan Susunan Pengurus Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam Masa Bakti 2001 – 2006. Penyempurnaan pengurus tersebut dilakukan dengan penggantian ketua yang telah mengundurkan diri dan pemutasian beberapa orang anggota.
Untuk kedua kalinya kepengurusan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam Masa Bakti 2001 – 2006 akan disempurnakan kembali karena Muliadi Mohar sebagai Ketua DKD dan beberapa orang anggota mengundurkan diri.
Untuk menyusun dan menyempurnakan kembali kepengurusan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam masa bakti 2001 – 2006, diselenggarakan Rapat Pleno DKD sebagaimana yang telah diatur dalam PP 022 Tahun 1991 Bab VII tentang Kepengurusan.
Rapat pleno  tersebut dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 18 Mei 2003 untuk melakukan pemilihan ulang ketua DKD. Dari 2 (dua) orang calon yang dianggap memenuhi syarat sebagaimana yang telah diatur dalam PP 022 Tahun 1991, M. Ryan Abdilla terpilih secara voting.
Kepengurusan hasil Rapat Pleno ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam Nomor : 018 Tahun 2003 tanggal 31 Mei 2003 tentang Penyempurnaan Susunan Pengurus Dewan Kerja Pramuka Penegak/Pandega Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam Masa Bakti 2001 – 2006.
Walaupun situasi dan kondisi Nanggroe Aceh Darussalam masih dalam status darurat militer, berbagai kegiatan kepramukaan tetap diupayakan berjalan. Pramuka di manapun berada tetap ingin menjadi pelita ditengah gegelapan dan …… di sanalah aku berdiri. Jadi Pandu ibuku.
Kwarda Nad Pasca Gempa Bumi Dan Tsunami
Minggu, 26 desember 2004 telah menorehkan lembar kelabu bagi bangsa Indonesia, khususnya penduduk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Tanpa pernah disangka, pada pagi hari itu Nanggroe Aceh Darussalam dilanda gempa bumi dengan kekuatan  8,9 skala richter.
Gempa yang demikian kuatnya meluluhlantakan banyak bangunan, rumah penduduk, pertokoan, sekolah, perkantoran bahkan rumah ibadah. belum hilang rasa gamang, gelombang pasang tsunami datang menerjang. subhanallah, ternyata tak terbilang nyawa yang melayang.
Gempa bumi di pagi hari turut mengakibatkan kerusakan berat pada gedung  Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam. Di sana-sini gedung megah itu betonnya kini terbelah.
Dalam paket rekonstruksi dan rekonstruksi Nanggroe Aceh Darussalam dan Nias, gedung Kwartir Daerah dibongkar dan dibangun kembali pada tahun 2007. gedung Kwartir Daerah Gerakan Pramuka diresmikan pada tahun 2008 oleh bapak Gubernur, ketua BRR NAD-Nias, dan turut disaksikan oleh Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Peningkatan Anggaran Kegiatan Kepramukaan
Anggaran kegiatan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam yang bersumber dari APBA dari waktu ke waktu terus terjadi peningkatan.
Dalam kurun waktu 2001 – 2006, anggaran Kwartir Daerah, dibawah 1 milyar rupiah. Malah pernah tanpa ada bantuan 1 rupiah pun.
Untuk tahun 2007, Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam mendapat bantuan 2 Milyar Rupiah, pada tahun 2008 mendapat anggaran sebesar 6 milyar rupiah.

Tuesday, October 22, 2013

Logo Satuan Karya Kencana

Satuan Karya Pramuka Kencana adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan.
Pembinaan Saka Kencana berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Saka Kencana meliputi 4 krida, yaitu :
  1. Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR)
  2. Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK)
  3. Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE)
  4. Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM).
Logo Saka - Satuan Karya Taruna Bumi
Logo Saka Taruna Bumi
Saka Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian. Pembinaan Saka Taruna Bumi dilakukan oleh Gerakan Pramuka bekerja sama dengan Departemen Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura.
Krida-krida dalam Saka Taruna Bumi, sebagai berikut.
  1. Krida Pertanian dan Tanaman Pangan
  2. Krida Pertanian Tanaman Perkebunan
  3. Krida Perikanan
  4. Krida Peternakan
  5. Krida Pertanian Tanaman Holtikultura.
Krida Pertanian Tanaman Pangan, terdiri atas 6 (enam) SKK, yakni:
  1. SKK Petani Padi
  2. SKK Petani Jagung
  3. SKK Petani Kacang Kedelai
  4. SKK Petani kacang Tanah
  5. SKK Petani Ubi Kayu
  6. SKK Petani Ubi Jalar.
Krida Pertanian Tanaman Perkebunan, terdiri atas 11 (sebelas) SKK, yakni:
  1. SKK Petani Cengkeh
  2. SKK Petani Kelapa
  3. SKK Petani Karet
  4. SKK Petani Obat-obatan
  5. SKK Petani Kopi
  6. SKK Petani Panili
  7. SKK Petani Coklat
  8. SKK Petani Lada
  9. SKK Petani Kapas
  10. Petani Tembakau
  11. SKK Petani Tebu.
Krida Perikanan, mempunyai 9 (sembilan) SKK, yakni:
  1. SKK Petani Ikan Nila
  2. SKK Petani Ikan Mas
  3. SKK Petani Ikan Gurami
  4. SKK Petani Ikan Lele
  5. SKK Petani Katak
  6. SKK Petani Belut
  7. SKK Petani Bandeng
  8. SKK Petani Udang
  9. SKK Petani Ikan Hias.
Krida Peternakan, mempunyai 12 (dua belas) SKK, yakni:
  1. SKK Peternak Kerbau
  2. SKK Peternak Sapi
  3. SKK Peternak Kuda
  4. SKK Peternak Sapi Perah
  5. SKK Peternak Kambing
  6. SKK Peternak Babi
  7. SKK Peternak Puyuh
  8. SKK Peternak Kelinci
  9. SKK Peternak Ayam
  10. SKK Peternak Itik
  11. SKK Peternak Lebah
  12. SKK Peternak Merpati.
Krida Pertanian Tanaman Holtikultura, mempunyai 32 (tiga puluh dua) SKK, yakni:
  1. SKK Petani Rambutan
  2. SKK Petani Pisang
  3. SKK Petani Mangga
  4. SKK Petani Nanas
  5. SKK Petani Durian
  6. SKK Petani Semangka
  7. SKK Petani Apel
  8. SKK Petani Salak
  9. SKK Petani Pepaya
  10. SKK Petani Jeruk
  11. SKK Petani Anggur
  12. SKK Petani Jambu
  13. SKK Petani Duku
  14. SKK Petani Alpokat
  15. SKK Petani Tomat
  16. SKK Petani Cabe
  17. SKK Petani Bayam
  18. SKK Petani Kangkung
  19. SKK Petani Kacang Panjang
  20. SKK Petani Kubis
  21. SKK Petani Sawi
  22. SKK Petani Wortel
  23. SKK Petani Suplir
  24. SKK Petani Palma
  25. SKK Petani Cemara
  26. SKK Petani Anggrek
  27. SKK Petani Mawar
  28. SKK Petani Melati
  29. SKK Petani Kaktus
  30. SKK Petani Seledri
  31. SKK Petani Bonsai
  32. SKK Petani Bawang Putih/Merah
dikutip dari wikipedia
Logo Saka - Satuan Karya Wanabhakti
Logo Saka Wana Bakti
Saka Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Pembinaan Saka Wanabhakti bekerjasama dengan Departemen Kehutanan, Perhutani dan LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait.
Krida-krida dalam Saka Wanabakti, sebagai berikut.
  1. Krida Tata Wana
  2. Krida Reksa Wana
  3. Krida Bina Wana
  4. Krida Guna Wana.
Krida Tata Wana, terdiri atas 3 (tiga) SKK, yakni:
  1. SKK Perisalah Hutan
  2. SKK Pengukuran dan Pemetaan Hutan
  3. SKK Penginderaan Jauh.
Krida Reksa Wana, terdiri atas 13 (tiga belas) SKK, yakni:
  1. SKK Keragaman Hayati
  2. SKK Konservasi Kawasan
  3. SKK Perlindungan Hutan
  4. SKK Konservasi Jenis Satwa
  5. SKK Konservasi Jenis Tumbuhan
  6. SKK Pemanduan
  7. SKK Penulusuran Gua
  8. SKK Pendakian
  9. SKK Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
  10. SKK Pengamatan Satwa
  11. SKK Penangkaran Satwa
  12. SKK Pengendalian Perburuan
  13. SKK Pembudidayaan Tumbuhan.
Krida Bina Wana, mempunyai 7 (tujuh) SKK, yakni:
  1. SKK Konservasi Tanah dan Air
  2. SKK Perbenihan
  3. SKK Pembibitan
  4. Penanaman dan Pemeliharaan
  5. SKK Perlebahan
  6. SKK Budidaya Jamur
  7. SKK Persuteraan Alam.
Krida Guna Wana, mempunyai 6 (enam) SKK, yakni:
  1. SKK Pengenalan Jenis Pohon
  2. SKK Pencacahan Pohon
  3. SKK Pengukuran Kayu
  4. SKK Kerajinan Hutan Kayu
  5. SKK Pengolahan Hasil Hutan
  6. SKK Penyulingan Minyak Astiri.
dikutip dari wikipedia
Logo Saka - Satuan Karya Dirgantara
Logo Saka Dirgantara
Saka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Satuan Karya ini membidangi bidang kedirgantaraan, umumnya saka ini hanya berada di wilayah yang memiliki potensi kedirgantaraan, dengan kata lain memiliki landasan udara.
Pelatihan Saka Dirgantara umumnya memperbantukan para profesional di bidang kedirgantaraan, TNI AU, pihak perusahaan penerbangan dan klub aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu.
Krida-krida dalam Saka Dirgantara, sebagai berikut.
  1. Krida Olahraga Dirgantara
  2. Krida Pengetahuan Dirgantara
  3. Krida Jasa Kedirgantaraan
Kecakapan Khusus Kelompok Kedirgantaraan, sebagai berikut.
  1. Krida Olah Raga Dirgantara
    1. Terbang Bermotor
    2. Terbang Layang
    3. Aeromodelling
    4. Terjun Payung
    5. Layang Gantung
  2. Krida Pengetahuan Dirgantara
    1. Aerodinamika
    2. Pengaturan Lalu Lintas Udara (PLLU)
    3. Meteorologi
    4. Fasilitas Penerbangan
    5. Navigasi Udara
  3. Krida Jasa Dirgantara
    1. Teknik Mesin Pesawat
    2. Komunikasi
    3. Aerial Search And rescue
    4. Struktur Pesawat
Logo Saka - Satuan Karya Bahari
Logo Saka Bahari
Satuan Karya Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut dan perairan dalam. Satuan Karya ini membidangi bidang Kelautan.
Pembinaan Saka Bahari bekerjasama dengan pihak TNI AL, Profesional di bidang Olahraga Air, Departemen Pariwisata dan Departemen Kelautan. Umumnya Saka Bahari hanya berada di wilayah yang memiliki potensi di bidang Bahari.
Krida-krida dalam Saka Bahari, sebagai berikut.
  1. Krida Sumberdaya Bahari
  2. Krida Jasa Bahari
  3. Krida Wisata Bahari
  4. Krida Reksa Bahari
dikutip dari wikipedia
Logo Satuan Karya (Saka Bakti Husada)
Logo Saka Bakti Husada
Saka Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.
Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang kemudian dicanangkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 12 November 1985 sebagai Hari Kesehatan Nasional di Magelang. Sebagai dasar dari pelaksanaan kegiatan Saka Bakti Husada, maka diterbitkannya petunjuk penyelenggaraan nomor 053 tahun 1985.
Saka Bakti Husada bertujuan untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkunganya. Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.
Krida-krida dalam Saka Bakti Husada, sebagai berikut.
  1. Krida Bina Lingkungan Sehat
  2. Krida Bina Keluarga Sehat
  3. Krida Penanggulangan Penyakit
  4. Krida Bina Gizi
  5. Krida Bina Obat
  6. Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Kecakapan Khusus Kelompok Kebaktihusadaan, sebagai berikut.
  1. Krida Bina Lingkungan Sehat
    1. Penyehatan Perumahan
    2. Penyehatan Makanan dan Minuman
    3. Pengamanan Pestisida
    4. Pengawasan Kualitas Air
    5. Penyehatan Air
  2. Krida Bina Keluarga Sehat
    1. Kesehatan Ibu
    2. Kesehatan Anak
    3. Kesehatan Remaja
    4. Kesehatan Usia Lanjut
    5. Kesehatan Gigi dan Mulut
    6. Kesehatan Jiwa
  3. Krida Penanggulangan Penyakit
    1. Penanggulangan Penyakit Malaria
    2. Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
    3. Penanggulangan Penyakit Anjing Gila
    4. Penanggulangan Penyakit Diare
    5. Penanggulangan Penyakit TB Paru
    6. Penanggulangan Penyakit Kecacingan
    7. Imunisasi
    8. Gawat Darurat
    9. HIV / AIDS
  4. Krida Bina Gizi
    1. Perencanaan Menu
    2. Dapur Umum Makanan/Darurat
    3. UPGK dalam Pos Pelayanan Terpadu
    4. Penyuluh Gizi
    5. Mengenal Keadaan Gizi
  5. Krida Bina Obat
    1. Pemahaman Obat
    2. Taman Obat Keluarga
    3. Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif
    4. Bahan Berbahaya bagi Kesehatan
    5. Pembinaan Kosmetik
  6. Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
    1. Bina PHBS di Rumah
    2. Bina PHBS di Sekolah
    3. Bina PHBS di Tempat umum
    4. Bina PHBS di Instansi Pemerintah
    5. Bina PHBS di Tempat kerja
    dikutip dari Wikipedia


Logo Kwartir Daerah DI. Aceh
Logo Kwarda Aceh
silahkan download di Logo Vector Kwarda Aceh
Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam hampir berusia 48 tahun. berdirinya kwartir daerah Gerakan Pramuka Aceh secara resmi pada tanggal 18 Agustus 1961. Hal ini berarti berdirinya Kwartir Daerah Aceh tak lama setelah lahirnya Gerakan Pramuka dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 238 tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961.
Dalam kurun waktu tersebut Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam telah dipimpin oleh 12 orang ketua.
1.MAYOR ISHAK PAKEH1961 – 1962
2.ABDULLAH AMIN1962 – 1963
3.PUTEH MAUNY1963 – 1965
4.LETKOL. USMAN NYA’ GADE1965 – 1967
5.DRS. SAID M. IDRUS1967 – 1968
6.LETKOL. A. H. MAHDANI1968 – 1974
7.LETKOL. T. UBIT1974 – 1979
8.BRIGJEN. R.A. SALEH1979 – 1983
9.BRIGJEN. NANA NARUNDANA1983 – 1985
10.KOLONEL GASYIM AMAN1985 – 1987
11.MAYJEN. H.T. DJOHAN1987 – 2001
12.IR. H. AZWAR ABUBAKAR, MM2001 – 2007
13.MUHAMMAD NAZAR, S.AG2007-sekarang
Berpindah-Pindah KantorKwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam hingga sampai saat ini telah mengalami 3 (tiga) kali perpindahan kantor. Sejak tahun 1965 sampai dengan tahun 1989 Kwartir Daerah pertama sekali berkantor di Jalan W.R. Supratman no. 31-32 Peunayong Banda Aceh. Bangunan tersebut berupa pertokoan dua pintu berlantai dua yang diperoleh dari hibah dari Pepelrada Daerah Istimewa Aceh.
Bangunan kantor tersebut dirasakan kurang layak karena berada di pusat pertokoan dan perdagangan yang ramai dengan aktifitas transaksi dagang dan hiruk pikuknya arus lalu lintas berbagai macam kendaraan.
pada tahun 1989 kwartir daerah berkantor di bekas kantor musik Kodam I Iskandar Muda yang telah dilikuidasi ke Kodam Ii Bukit Barisan di Jalan Nyak Adam Kamil I Neusu Jaya Banda Aceh dengan status hak pakai. Bangunan kantor tersebut hanya terdiri dari 1 (satu) ruangan ketua, 1 (satu) ruangan staf dan 1 (satu) aula.
Pada tahun 1996 ketua Kwartir Daerah Brigjen H.T. Djohan, merintis usaha untuk mendirikan gedung Pramuka yang representatif. Gedung tersebut direncanakan berdiri di atas tanah milik Pemerintah Kota Banda Aceh yang terletak di Jalan Nyak Adam Kamil I Neusu Jaya Banda Aceh.
Untuk mewujudkan maksud tersebut dibentuklah panitia pelaksana pembangunan kantor Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Aceh dengan surat keputusan ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Aceh nomor : 027 tahun 1996 tanggal 1 oktober 1996. Panitia pembangunan kantor Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Aceh diketuai oleh Drs. M. Sahib Husainy (Waka I Kwarda Aceh).
Gedung tersebut direncanakan berlantai dua. luas bangunan lantai satu 84, 5 m2, lantai dua  187,5 m2. luas keseluruhannya 272 m2. peletakan batu pertama dilakukan oleh Ketua Kwartir Nasional Letjen (purn) H. Himawan soetanto bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan peringatan hari jadi pramuka ke – 35 tingkat Provinsi Daerah Istimewa Aceh di bumi perkemahan pramuka Krueng Jrue, Indrapuri – Aceh Besar.
Biaya pembangunan gedung tersebut diperoleh dari bantuan instansi pemerintah dan perusahaan swasta yang ada di Aceh. pada saat pembangunan gedung baru dalam proses pengerjaaan, di tahun 1999 digagaskan ide untuk menghidupkan kembali kodam Iskandar Muda guna mengantisipasi gangguan keamanan yang semakin meningkat di Aceh.
Berbagai persiapan dilakukan, termasuk akan memfungsikan kembali kantor sikdam, padahal pada saat itu gedung Kwartir Daerah belum selesai dibangun. namun keinginan menghidupkan kembali Kodam Iskanda Muda ternyata ditentang, tertutama oleh kalangan mahasiswa. penolakan tersebut memupus gagasan menghidupkan kembali kodam Iskandar Muda.
Kegagalan pembentukan kembali kodam iskandar muda berarti memberi kesempatan kepada kwartir daerah untuk terus menempati bangunan tersebut sampai bangunan baru selesai dikerjakan.


Gedung Baru
Pada bulan agustus 2000 Kwartir Daerah mulai menempati gedung baru. Gedung tersebut telah rampung dikerjakan namun belum selesai 100%. Selain belum memiliki pagar, gedung baru tersebut masih belum dicat dan masih berhalamankan tanah. Pekerjaan pengecatan dilakukan secara swakelola. para andalan bahu membahu menyelesaikan cat bangunan baru tersebut.
Pada hari sabtu tanggal 23 september 2000 bangunan baru tersebut diresmikan oleh Gubernur Daerah Istimewa Aceh H. Ramli Ridwan, SH dalam rangkaian peringatan hari jadi Pramuka ke – 39 tingkat Propinsi Daerah Istimewa Aceh.
MUSHALLA WAQAF
Gedung Kwartir Daerah yang baru ternyata belum memiliki mushalla. Ketua Kwartir Daerah Mayjen H.T. Djohan mewaqafkan sebuah bangunan mushalla yang kemudian diberi nama Mushala Al-Ihklas.
Mushala tersebut diresmikan penggunaannya oleh Ketua Kwatir Daerah pada hari Kamis tanggal 1 Februari 2001. Mushala yang terletak di dibelakang gedung Kwartir Daerah memiliki luas 5 x 6 m. Di samping mushalla tersebut atas inisiatif Ketua Kwartir Daerah ditanami dengan pohon mangga dan nangka. Namun sebelum pohon nangka dan mangga tersebut tersebut sempat berbuah, Ka. Kwarda H.T. Djohan telah tiada.


KEPENGURUSAN KWARDA KINI
Pengurus Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam pada periode ini adalah produk Musyawarah Daerah – VII pada tanggal 26 – 29  Agustus 2001. Pengurus berjumlah 53 orang, dari komposisi pengurus tersebut 12 orang putri dan 41 orang putra.
Pembentukan pengurus tersebut berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor : 428/266/2001 tanggal 13 September 2001 tentang Pembentukan Pengurus Kwartir Daerah dan Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam Masa Bakti 2001 – 2006 dan Surat Keputusan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 114 Tahun 2001 tanggal 4 Oktober 2001 tentang Susunan Pengurus Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam Masa Bakti 2001 – 2006.

DINAMIKA KEPENGURUSAN DKD
Dewan Kerja Daerah Pramuka Penegak/Pandega Nanggroe Aceh Darussalam Masa Bakti 2001 – 2006 adalah hasil Musppanitera Daerah – VII pada tanggal dan tahun yang sama dengan menyelenggaraan Musda – VII. Musppanitera – VII tersebut memilih ketua secara votting.
Dari hasil votting terpilih Sofyati Alfyana, SH dari Dewan Kerja Cabang Kota Sabang sebagai Ketua terpilih. Susunan Pengurus Dewan Kerja Pramuka Penegak/Pandega Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam Masa Bakti 2001 – 2006 ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam Nomor : 012 Tahun 2002 tanggal 15 Mei 2002.
Dalam perjalanannya kepengurusan Dewan Kerja Daerah  sampai saat ini mengalami pergantian ketua sebanyak 3 (tiga) kali. Baru beberapa bulan berjalan karena adanya pengurus yang mengundurkan diri, dikeluarkanlah Surat Keputusan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 030 Tahun 2002 tanggal 14 Oktober 2002 tentang Penyempurnaan Susunan Pengurus Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam Masa Bakti 2001 – 2006. Penyempurnaan pengurus tersebut dilakukan dengan penggantian ketua yang telah mengundurkan diri dan pemutasian beberapa orang anggota.
Untuk kedua kalinya kepengurusan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam Masa Bakti 2001 – 2006 akan disempurnakan kembali karena Muliadi Mohar sebagai Ketua DKD dan beberapa orang anggota mengundurkan diri.
Untuk menyusun dan menyempurnakan kembali kepengurusan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam masa bakti 2001 – 2006, diselenggarakan Rapat Pleno DKD sebagaimana yang telah diatur dalam PP 022 Tahun 1991 Bab VII tentang Kepengurusan.
Rapat pleno  tersebut dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 18 Mei 2003 untuk melakukan pemilihan ulang ketua DKD. Dari 2 (dua) orang calon yang dianggap memenuhi syarat sebagaimana yang telah diatur dalam PP 022 Tahun 1991, M. Ryan Abdilla terpilih secara voting.
Kepengurusan hasil Rapat Pleno ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam Nomor : 018 Tahun 2003 tanggal 31 Mei 2003 tentang Penyempurnaan Susunan Pengurus Dewan Kerja Pramuka Penegak/Pandega Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam Masa Bakti 2001 – 2006.
Walaupun situasi dan kondisi Nanggroe Aceh Darussalam masih dalam status darurat militer, berbagai kegiatan kepramukaan tetap diupayakan berjalan. Pramuka di manapun berada tetap ingin menjadi pelita ditengah gegelapan dan …… di sanalah aku berdiri. Jadi Pandu ibuku.
Kwarda Nad Pasca Gempa Bumi Dan Tsunami
Minggu, 26 desember 2004 telah menorehkan lembar kelabu bagi bangsa Indonesia, khususnya penduduk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Tanpa pernah disangka, pada pagi hari itu Nanggroe Aceh Darussalam dilanda gempa bumi dengan kekuatan  8,9 skala richter.
Gempa yang demikian kuatnya meluluhlantakan banyak bangunan, rumah penduduk, pertokoan, sekolah, perkantoran bahkan rumah ibadah. belum hilang rasa gamang, gelombang pasang tsunami datang menerjang. subhanallah, ternyata tak terbilang nyawa yang melayang.
Gempa bumi di pagi hari turut mengakibatkan kerusakan berat pada gedung  Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam. Di sana-sini gedung megah itu betonnya kini terbelah.
Dalam paket rekonstruksi dan rekonstruksi Nanggroe Aceh Darussalam dan Nias, gedung Kwartir Daerah dibongkar dan dibangun kembali pada tahun 2007. gedung Kwartir Daerah Gerakan Pramuka diresmikan pada tahun 2008 oleh bapak Gubernur, ketua BRR NAD-Nias, dan turut disaksikan oleh Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Peningkatan Anggaran Kegiatan Kepramukaan
Anggaran kegiatan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam yang bersumber dari APBA dari waktu ke waktu terus terjadi peningkatan.
Dalam kurun waktu 2001 – 2006, anggaran Kwartir Daerah, dibawah 1 milyar rupiah. Malah pernah tanpa ada bantuan 1 rupiah pun.
Untuk tahun 2007, Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam mendapat bantuan 2 Milyar Rupiah, pada tahun 2008 mendapat anggaran sebesar 6 milyar rupiah.

Logo Kwartir Daerah Sulawesi Selatan
Logo Kwarda Sulawesi Selatan
Diciptakan oleh Abdul Rahman Firdaus

Badge ini disyahkan oleh suatu tim perumus lambang daerah pada Musyawarah ANDACAB I se Sulawesi Selatan di Kabupaten Pangkep pada tahun 1967 yang disempurnakan kemudian oleh Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sulawesi Selatan pada tahun 1968

Bentuk :

Perisai segi lima (jantung) berarti Dasar Negara Pancasila.

Warna dasar perisai MERAH, berarti berani dalam menegakkan Keadilan/Kebenaran.

Warna bagian atas KUNING, berarti Kesetiaan dalam berbakti kepada Tuhan, Negara, Bangsa dan Tanah Air. Dan di atas dasar kuning ini tertera tulisan SULAWESI SELATAN nama Daerah Propinsi/Kwartir.

Buah Padi :

Berjumlah 14 butir, menunjukkan tanggal Hari Pramuka

Kapas :

Berjumlah 8 buah kelopak berarti bulan Agustus sebagai bulan keramat Bangsa Indonesia dan juga bagi Gerakan Pramuka.

Bintang-Segi Lima :

Berarti Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama dari Pancasila, menunjukkan bahwa setiap anggota Pramuka harus mengamalkan ajaran agama sesuai keyakinannya masing-masing

Gunung, Berpuncak Tiga :
Berarti bahwa daratan Sulawesi Selatan bergunung-gunung. Tiga buah puncaknya berarti TRISATYA sebagai janji dan ketentuan moral anggota Pramuka

Riak dan Ombak :
Berjumlah 24 buah, bermakna bahwa Kwarda Sulawesi Selatan mempunyai 24 Kwartir Cabang sesuai jumlah Kabupaten/Kota yang ada.

Cikal Bakal :
Berada di tengah-tengah menjulang ke atas adalah lambang Gerakan Pramuka, tanaman serba guna mengkhiaskan bahwa anggota Gerakan Pramuka adalah Manusia “serba guna”

Tulisan HASANUDDIN:

Pada pita, adalah nama Pahlawan Nasional dari Sulawesi Selatan yang dijuluki oleh penjajah “Ayam Jago dari Benua Timur”.

Huruf Lontara :

(huruf Makassar), bacanya adalah TAMALATEYA arti umum TAK KUNJUNG LAYU. Yang berarti bahwa Gerakan Pramuka adalah Organisasi pendidikan yang akan tetap mekar dan subur, tetap berkembang terus dari generasi ke generasi.

Arti WarnA :
HIJAU, pada kapas berarti lambang kesuburan daerah Sulawesi Selatan. Juga pada gunung-gunungnya.

KUNING, pada bintang segilima, berarti Agung, lambang keagungan Tuhan.

COKLAT, pada cikal dan tulisan HASANUDDIN melambangkan warna tanah, bumi Indonesia yang dapat ditanami segala macam tumbuhan.

PUTIH, pada kapas berarti kesucian. Suci dalam pikiran, perbuatan dan tutur kata.

Badge ini belum dipergunakan/dipakai oleh anggota Pramuka pada ANDACAB I di Kabupaten Pangkep Tahun 1967.

Tapi mulai dipergunakan pada Musker ANDACAB/LT ke II di Kabupaten Bone Tahun 1968 setelah disempurnakan dan seterusnya sampai sekarang.
dikutip dari : http://pramukagantarang.blogspot.com/2012/03/badge-kwarda-sulawesi-selatan.html